Thursday, December 13, 2012

MRT itu bukan keretanya


Mengatasi Kemacetan di Jakarta bukanlah perkara mudah, saya sadar hal ini sangat sulit dilakukan. Berbagai cara telah dilakukan oleh pemprov DKI, dari pembangunan jalan layang, koridor busway, rencana proyek MRT, sampai wacanan pembatasan kendaraan. Namun, menurut saya, kemacetan di Jakarta bukan hanya disebabkan karena mobilisasi penduduk Jakarta, tetapi juga akibat arus orang dari BODETABEK. Hal ini dapat dilihat dari data demografi perbedaan jumlah penduduk Jakarta siang hari dan malam hari yang sangat signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa arus pergerakan dari BODETABEK menuju dan keluar dari Jakarta sangat besar.
Penanggulangan kemacetan sebaiknya mengarah pada pemanfaatan transportasi publik. Dengan pemanfaatan transportasi publik, dengan sendirinya jumlah pengguna kendaraan pribadi dapat ditekan. Hal ini juga membuat konsumsi BBM lebih sedikit. Transportasi publik tersebut menjangkau JABODETABEK. Karena bisa jadi sekian banyak pengendara mobil dan motor yang memacetkan Jakarta berdomisili di BODETABEK.
Konsep MRT (MRT yg saya maksud adalah sistem, bukan keretanya - yg selama ini diributkan)menurut saya adalah sangat bagus. Namun, sebaiknya jangkauan penerapannya tidak hanya dalam area Jakarta saja. Apakah sudah lupa dengan konsep metropolitan? yang sekarang menjadi megapolitan? Pengembangan Jakarta dan kota satelitnya tidak bisa secara parsial lagi. Akan lebih indah jika pemprov/pemda terkait bersinergi dalam pengembanganya, baik masalah pendanaan, maupun  rencana tata ruang. Mungkin dibutuhkan mekanisme khusus untuk pemerintahan di JABODETABEK. Kembali ke MRT, sistem ini memadukan berbagai jenis moda transportasi. Tiap rute atau jenis transportasi saling terhubung satu sama lain. Perpindahan/transit dari satu rute ke rute lain dilakukan di stasiun transit.
Bagi saya, apapun jenis kendaraanya, yang penting adalah daya angkut, kecepatan, ketepatan, dan  kenyamanannya. Kita sudah punya KRL/Commuterline, busway, armada bus, dan angkot. Jika saja KRL/Commuterline dan busway diintegrasikan, armada ditambah sehingga daya angkutnya memadai, kecepatan dan ketepatan sampai tujuan terjamin, serta kenyamanannya layak, orang akan mempertimbangkan pemanfaatanya dalam kegiatan sehari-hari. Jalur Busway yang ada, bukan hanya boleh dilewati bus transjakarta saja, namun bus-bus lain pun, menggunakan jalur ini. Tentu saja jalurnya perlu diatur ulang. Bus-bus rute BODETABEK sedemikian rupa disatukan dengan Busway. Atau dengan kata lain, busway ini jangkauanya meliputi area JABODETABEK. Tentu pemprov/pemda atau malah pemerintah pusat menggandeng organda-organda dalam pengembanganya sebagai mitra penyedia armada. Angkotpun bisa dijadikan sebagai feeder untuk menjangkau area diluar rute busway.
Angkot dalam beroperasi tidak lagi ngetem. Mereka beroperasi dengan jadwal ketat layaknya kereta (dengan jadwal keberangkatan/ menggunakan timer – tiap 5 menit angkot lewat). Jalurnya seperti busway. Angkot bertindak sebagai feeder. Bus-Bus Jabodetabek menjadi busway dengan jalur khusus yang sudah steril, menjangkau area Jabodetabek. Frekuensinya pun tiap 5 menit lewat. KRL/ Commuterline bertugas sama dengan busway. Pertemuan sebidang dengan jalan ditiadakan (bisa dibuat underpass/fly over). Stasiun transit dibuat senyaman mungkin, dengan toko-toko yang tertata rapi, menambah pemasukan dari sewa area komersil. Semua terintegrasi dengan baik, sehingga orang dari rumah di Bekasi, Depok, Bogor, Tangerang dan sekitarnya menuju tempat kerjanya di daerah Sudirman tidak lagi menggunakan mobil/motornya.
Lalu, darimana pembiayaanya? Subsidi BBM untuk kendaraan pribadi tiap tahun, berapa banyak yang dialokasikan dan terserap untuk wilayah JABODETABEK? proyek MRT (kereta) disatukan saja dengan KRL/Commuterline dan perangkatnya. Memang jenis rel dan gerbongnya berbeda, gunakan saja tipe yang sudah ada, asal jumlah armadanya memadai, daya angkutnya bisa memenuhi. Sistem pengelolaan angkutan dirubah, pengusaha bertindak sebagai penyedia armada, jalur, trayek, tarif, pendapatan supir, dan manajemennya pemerintah yang mengatur.
Ada satu hal yang penting namun banyak yang melupakan atau malah justru menyingkirkanya. Jalan kaki. Area untuk pejalan kaki harus diperhatikan, sehingga orang dari stasiun transit menuju tempat lain dapat berjalan dengan nyaman dan aman. Dan di gedung-gedung perkantoran, pintu untuk pejalan kaki seharusnya ditempatkan di depan dan paling dekat dengan lobby, bukan malah di tempatkan di samping/belakang gedung.
Begitulah angan-angan saya tentang transportasi publik yang cepat, tepat, aman, dan nyaman.

Wednesday, October 10, 2012

Ekstrafan Ekstra

Dari pada penasaran, akhirnya mending pasang extrafan extra sendiri. wkwkwkwkk...maksudnya tambahan. wkwkwkwk

Awalnya sih pengen nyari fan blade radiator yang 5 ato 6 daun, tp susah dan yg jual pada banyak nanya 

Iseng2 nanya ekstrafan AC, eh.. ada yang murah meriah... Tapi ya yg bahan plastik. yg bahan besi masih mahal.

Namanya juga buat iseng doang. toh harganya sama dengan harga fan blade, 100rb. Harusnya sih ekstrafanya 8 in, tp adanya yg 10 in. y udah coba aja.....

Kipas Murah Meriah.

Untuk bisa masang ke kondensor AC, dibutuhkan dudukan agar Extrafan bisa terpasang. Katanya sih dibawa ke tukang las, minta dibuatkan dudukan. Tapi, apa salahnya kita coba pasang sendiri. ah apa boleh buat, terpaksalah Bermodalkan niat wkwkwkwk... dibukalah gril depan. dilihat, diraba dan diterawang. Ternyata diameter kipas kegedean. wkwkwkwkwk... mentok Pipa AC, dan dudukan apa ga tau. Ya sudah, terpaksa kipas dipasang, tapi ga bisa terlalu dekat (nempel) kondensor. Ga masalah lah.. toh fungsinya hanya membantu ektra fan bawaan. Lagian sebelumnya mobil juga aman-aman aja. cuma suhunya kadang  naik mendekati setengah jika siang hari pada saat matahari lagi diskon besar-besaran.... eh... maksudnya matahari lagi panas-panasnya.....

Tak disangka stok kabel ternyata habis. jadilah pergi ke toko terdekat nyari kabel.... Tak disangka tokonya lumayan komplit... Jadilah Beli Baut sekalian.

Pas Lagi nunggu kembalian.... tiba-tiba mata tertuju pada aksesoris aneh berupa plat dengan banyak lubang sepanjang sekitar 20 cm. Wih... barang bagus nih... ternyata harganya 5rb. saya beli aja, buat bikin dudukan. wkwkwkkwkwwk... bisa dipotong-potong.... (kebetulan saya juga punya plat sejenis sisa dudukan central lock)......





Akhirnya dengan Rahmat Allah Yang Maha Kuasa, dan dengan didorong keinginan luhur..... maka terpasanglah ekstrafan ekstra bersebelahan dengan ekstrafan bawaan. 

Saat Diuji coba, Sepanjang perjalanan, terasa AC lebih dingin, dan suhu tetap seperempat walau panas terik, macet maupun gas poll. heheheheh.... namun uji coba tersebut kurang maksimal, karena cuaca mendadak mendung dan akhirnya turun hujan. :P

Yah... total pengeluaranya ga lebih dari 150rb.... tp, ekstrafanya karena yg murah. katanya sih ga awet dan gampang rontok. yah... kita liat saja nanti... yang jelas, suhu sekarang tetap seperempat... 




Friday, October 5, 2012

Rel dipotong bukan penyebab


dari http://news.detik.com/read/2012/10/05/071534/2055142/10/ini-dia-rel-gompal-penyebab-krl-anjlok?9922022 dikutip Sejak awal PT KAI memang menduga penyebab kecelakaan kereta ini karena rel gompal. "Kereta anjlok diduga karena rel gompal. Tidak ada korban," kata Senior Manajer Humas PT KAI, Mateta Rijalulhaq di Stasiun Cilebut, Bogor, Jawa Barat, Kamis (4/10/2012). informasi yang sempat saya dengar (dari bisik-bisik para penumpang) ada berbagai versi. 1. Kereta sudah aneh dari bogor, saat ngerem di cilebut baru keluar lintasan. 2. kereta anjlog karna sabotase (rel dipotong, kunci rel hilang, bantalan rel rusak, dll) 3. Wesel di cilebut tiba-tiba pindah jalur saat rangkaian melewati wesel tersebut.
Berdasarkan foto-foto yang saya lihat di http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=16763999 (sebelumnya saya sempat mengintip BB seorang ibu di depan saya), terlihat gerbong 1 dan 2 di jalur 2 (arah jakarta) gerbong 3 malang melintang di peron, gerbong 4 anjog di jalur 1 gerbong 5 dan seterusnya sempurna di jalur 1 (arah bogor). dalam link tersebut ada pertanyaan saya juga mengenai keberadaan kereta yang ada di jalur kiri (arah bogor) http://www.kaskus.co.id/showpost.php?p=756617665&postcount=18
Saya tidak tahu apakah memang kereta dari bogor menggunakan jalur 1 atau 2. karna posisi kereta dalam foto agak janggal menurut saya. Dalam http://www.krlmania.com/gerbong/read.php?id=2144 tercantum keterangan saksi: Menurut Ryo, Saksi mata yang ada di lokasi, "Menjelang stasiun cilebut, gerbong 3 dari depan sudah keluar jalur, jadi gerbong 3 ampe 8 pindah jalur. Untung tdk ada korban jiwa sih", ujarnya. dari beberapa sumber yang saya baca itu, maka saya menyimpulkan (maaf jika kesimpulan saya salah, karena hanya bersumber dari foto, bisik-bisik penumpang, dan berita-berita yang ada di internet/koran) anjloknuya gerbong 3 karena perpindahan jalur gerbong 4 dan seterusnya ke jalur 1. Adapun rel yang gompal (seperti yang diberitakan) adalah akibat, bukan penyebab. karena jika anjloh karna rel gompal, bagaimana cara gerbong 4 dan seterusnya pindah jalur. logikanya jika karna rel gompal, makaya akan anjlok, tapi tetap di jalur 2 (arah jakarta), kecuali memang dari stasium bogor menggunakan jalur kiri (jalur 1), kemudian mendekati stasiun cilebut hendak pindah ke jalur kanan (jalur 2), namun terjadi kegagalan sistem wesel sehingga gerbong 3 tidak dapat berpindah (gerbong 4 dan seterusnya belum sempat pindah ke jalur 2). analisis ini hanyalah pendapat pribadi, tidak mewakili golongan/instansi manapun.

Wednesday, September 26, 2012

CAI selang gas


Dikarenakan terjadinya kebocoran pada cabang selang PCV, maka diputuskan untuk mencari cabang selang berbahan kuningan. Ada beberapa ukuran. ada yang seukuran selang gas, ada yang seukuran selang kompresor. saya aja bingung waktu ditanya ukuranya. wkwkwk... daripada bingung jelasinya mending bilang buat gas aja. hahahahahha..... (bisa aja bilang buat kompresor)...

selangnya beli 2 meter. semeter cuma Rp7.000. cabang kuningan Rp12.000 tadinya mau beli keranya juga. tapi ribet karena adanya ukuran gede (seukuran keran air 1/2)... akhirnya keran tetep pake keran akuarium.
Ukuran lubang selang gas sedikit lebih gede dari selang PCV, tapi g masalah, kan selang PCV masuk ke cabang kuningan (selang PCV sedikit seret masuknya)... letak pipa cabangnya persis setelah OCT. nah dari situ selang gas ditarik ke depan sampe melewati tabung air wiper. disitu baru dipasang filter (dari filter bensin motor). lubang selang gas kelewat gede dibanding pipa filternya. Tapi ga masalah, karena pipa filter tetep pake selang  bensin motor, terus selang bensinya langsung dimasikin ke lubang selang gas. jadi didobel. kebeneran pas banget. tinggal di klem deh....


setelah filter, dilanjut selang bensin, dan selang plastik akuarium. selang plastik tinggal dimasukin ke selang bensin. selang plastik kemudian dirangkai dengan kran akuarium (kebeneran yang isi 3). satu saluran untuk yang di belakang gril (ada batu gelembungnya), satu lagi buat yang ditempel di pipa AC, satu lagi ditutup

Friday, September 21, 2012

Tes CAI Bogor Bandung Via Puncak

hari senin kebetulan ada workshop penialain properti komersial di daerah Bandung. Rencananya ke Bandung naik travel hari senin jam 5 pagi. Namun ternyata bookingan travel sudah penuh. Akhirnya diputuskan ke Bandung naik Mobil, sekalian tes efek CAI.

Senin, 17 September, jam 6 pagi berangkat dari rumah. Mengantar istri ke stasiun bojonggede terlebih dahulu. Langsung tancap gas menuju tol kedung halang. tarikan terasa sedikit ngempos... sempet kecewa juga. tapi lumayanlah masih bisa jalan 130km/jam. memasuki daerah gadog, di tanjakan yang biasanya saya pake gigi 2, ternyata dengan gigi 3 masih kuat, dan RPM tidak drop. perasaan kecewa mulai  sedikit berkurang. sampai pertigaan taman safari, hampir semua tanjakan saya pake gigi 3. mantab.... Bingung juga sih... tarikan ngempos, tapi buat nanjak kok malah jadi enak... sampai akhirnya turun masuk cianjur.

masuk cianjur, rem yg lebih banyak bekerja. kalo trek downhil sih, mesin dengan HP kecil aja, berasa tarikanya manteb banget. wkwkwkwk.... sempet rem tiba2 menjadi kurang pakem. mungkin karena kepanasan, tapi sebentar udah normal lagi.

setelah ketemu trek lurus, mulai deh gas poll lagi. :p
masuk sebelum padalarang mulailah macet panjang ga jelas...
ternyata karna bis2 yang ngetem dan muter balik, ditambah lampu merah padalarang.
setelah lama terjebak macet, akhirnya berhasil masuk tol padalarang, keluar pintu tol pasteur. dan seperti biasa, kalo ga nyasar, bukan bandung namanya. wkwkwkwkwwk...

Sayang sekali, keesokan paginya, mesin jadi susah idle, ternyata sambungan cabangan CAI bocor. akhirnya saya cabut dan selang PCV saya selotip sementara (CAI dilepas sementara)

rencana mau diganti dengan selang gas, dan cabangnya dengan cabangan dari kuningan.

Thursday, September 13, 2012

Katanya "Cold Air Induction (CAI)"

Berawal dari pertanyaan seorang teman di forum Ford Laser tentang produk yang dijual yang katanya bernama  "Cold Air Induction (CAI)"... <-- penjelasan tentang ini silahkan di cari sendiri :p

akhirnya saya mencoba bereksperimen membuat sendiri. berbekal informasi dari beberapa forum, blog, dan iklan produn tersebut, maka saya membuatnya dari bahan2 seadanya....

jalur yang saya pilih adalah dengan menyabang selang PCV, kemudian dibuat untuk CAInya...
setau saya cuman narik selang aja ke depan.


setelah dicoba, awalnya rpm mesin dalam keadaan idle naik... gas diinjek responya cepet, tapi setelah gas dilepas, rpm langsung drop dan mesin pincang/mbrebet... terus saya coba tutup ujung selang CAI dengan jari, rpm idle kembali normal. saya coba buka tutup rpm naik kembali. Ternyata dibutuhkan keran untuk mengatur debit udara yang masuk.

akhirnya ke toko akuarium untuk beli keran yang buat gelembung udara, sekalian batu gelembung....



gambar dari google






keranya dapet yang 3 jalur, saya pake hanya dua jalur. satu jalur ditarik ke depan, satu lagi ditari ke pipa AC yang dingin, dengan tujuan udara yang masuk suhunya dingin.

akhirnya setting keran untuk menyesuaikan debit udara yang masuk.

bahan2 yang saya pakai masih sangat mudah rusak. namanya juga cuman coba2. kalo misalnya efeknya terasa, saya akan ganti selang2nya, keran menggunakan keran untuk kompresor, dan selang yang ke pipa AC saya ganti dengan pipa tembaga. dan semua jalur saya beri peredam panas.

sebenernya pengen juga bikin Water Injection, tapi masih takut karat. :p

untuk hasil saya tidak tahu... karena baru nyoba masang aja. semoga hasilnya positif. (Hamil dong.... wkwkwkwkwkkwkwkwk)

Tuesday, August 7, 2012

Motor Fan Xenia (Denso)

Akhir-akhir ini kowalski sering kepanasan. Apalagi saat AC dinyalakan. temperatur naik mendekati setengah, padahal biasanya 1/4 lebih dikit. Puncaknya kemarin, hari minggu saat sedang macet di jalan raya Parung-Bogor. Tiba2 saja temperatur melebihi setengah. akhirnya langsung minggir dan matikan mesin. setelah buka kap, terlihat di tabung reservoir uap panas menyembur. Ternyata motor fan radiator tidak berputar. Saya cek relay normal, tapi motor tidak berputar. akhirnya saya bongkar di tempat. carbon brush masih tebal, namun kabel penghubungnya putus. akhirnya saya sambung dengan selotip. Alhamdulillah nyala. Namun, tidak bertahan lama, langsung terbakar. Setelah di telusuri, ternyata kabel tepat sebelum konektor carbonbrush terbakar, dan menempel pada poros dinamo. sehingga kabel langsung putus kembali. Akhirnya kabel saya lilit dengan selotip. untuk sementara masalah terselesaikan.

Hari senin saya memutuskan untuk beli motor fan, kebetulan kantor deket dengan atrium senen. Saya tanya di toko langganan motor fan Ford laser. ada merk L*S dengan harga 110 ribu. rasanya kok ragu. akhirnya saya iseng2 ke toko sparepart daihatsu. Motor fan Xenia merk Denso harga 230 ribu. secara tampilan lebih meyakinkan. Prnah denger kabar kalo motor fan xenia sama persis dengan ford laser.
Penjualnya galak, tapi sebenernya baik, soalnya mau ngasih tau tips2 dan hal2 yg perlu diperhatikan. wkwkwkkwk...

Saya: "Jualan kok galak amat koh... wkwkwk"....
Penjual: "Yu pinter, beli barang tanya2 dulu. nanya bedanya ama barang sejenis. tapi masalahnya ga semua toko mau ngasih tau, soalnya kalo cuman nanya, trus kita jawab, dan ga jadi beli, rasanya kita rugi".......
Saya: "Lah kalo ente termasuk yang mau ngasih tau apa kagak?... wkwkwkwkwk"
Penjual: "ntar gua kasih tau, tapi lu beli dulu....barang Ori beda2 tipis harganya"
Saya: "tenang aja, ntar  juga ane beli, tu hargamya kurangin lagi lah..."
Penjual: "OK.. bla,...bla...bla...."

................ Rugi apaan????? emang ngambil barang daganganya, emang ngambil duitnya? ilmu kalo dibagi-bagi mah ga rugi kaleeee.....

Akhirnya dikasih tau macem2 tentang xenia... (kebeneran bokap punya xenia, apa salahnya saya dengerin sedikit ilmu tentang xenia.... wkwkwkkwk)... (karena saya tanya motor fan buat xenia, jadi asumsi penjual mobil ane xenia. wkwkwkkwkwk... dan ane ceritain aja tentang xenia bokap. hahahahahhaaha)

Sempet ragu karna ujung porosnya lebih pendek. tapi apa boleh buat, barang sudah di beli, kuitansi sudah di tangan, halah...!!!

Akhirnya jam 9 malem saya coba ganti di rumah. setelah melalui perjuangan yang tidak begitu keras, wkwkkwkwwk... wong cuman lepas baut doang sama lepas selang radiator. ternyata plek dan putaranya lebih kenceng (lah wong motor fan saya udah rusak... wkwkwkwk).. jam 11, semua beres.... untuk sementara efeknya belum tau, yang jelas durasi kipas radiator nyala, ga selama biasanya. baru sebentar udah mati lagi (cepet dingin kali ya...) apa karna udara dingin... :p

berikut gambaran motor fan nya. hahahha



Friday, June 29, 2012

Wheel Aligment

Berawal dari bersih2 kabin, ketemu sebuah dokumen. dokumen dimana catatan2 spooring komputer yang pernah dilakukan di autopit bintaro... waktu itu saya ga sempet baca2 hasilnya. baru kemaren saya iseng baca2... tetep aja ga mudeng.. wkkwkwkwk.. bagusnya, di mapnya ada penjelasan singkat dan gampangnya (bagi orang awam seperti saya)...



Nah.. hasil spooringanya ini yang saya ga ngerti maksudnya. wkwkwkwk
maklumlah baru belajar... hahaaha

Monday, June 18, 2012

Tarikan OK

Masih dengan busi Bosch Racing kepala 4. wkwkkwkwwk, tarikan Kowalski masih mantap... tenaga terasa lebih padat d RPM bawah. Malam minggu, muda mudi pada jalan keluar... ada yang jalan kaki, naik angkot, pake motor, naik mobil, ngesot juga ada. wkwkwkwk jalanan terasa lebih padat, dan lalu lintas cenderung santai... setelah mengisi perut sambil nyetir, dan karena ngejar waktu (padahal waktu ga bakal lari kemana mana)... akhirnya kowalski terpaksa dipacu melebihi akselerasi dan kecepatan mobil2 seusianya. jadilah shifting di 5 ribu RPM. berkat busi kepala 4 dari bosch. tenaga ngangkat dari RPM awal. beda dengan sebelumnya waktu pake busi setandar. baru ngangkat di hampir 3 ribuan. jadilah akselerasi maut (padahal kalo mobil baru akselerasi segini sih ga perlu ngotot2).. wkwkwk... entah karna yang lain pada pelan, atau memang akselerasinya yang lagi mantcaaabbbb!!!!.. kowalski melesat membelah padatnya lalin tol jagorawi. kiri kanan kiri kanan (tetap menggunakan lampu sign saat pindah jalur) layaknya sedan keluaran baru. wkwkwkwkkwkwk.... hari itu mungkin karna malam minggu, jadi rata2 jalan pada pelan. paling beberapa aja yang jalan diatas 100.... jadi jalan 130 aja, rasanya kenceng banget. tapi masih banyak yang lebih kenceng sih... hahahaha..... sementara efek dari busi kepala 4 sangat memuaskan. :p

Tuesday, May 22, 2012

Sudah di TUTUP

Ini adalah sample CCTV dari webcamnya laptop..... wkwkwkwk tapi sudah ditutup... -> XXXXXXX Live Stream

Thursday, May 3, 2012

Bosch Super 4



man teman... ane dapet warisan busi sayangnya ini busi pake baut 16 (dulu beli buat taruna apa xenia... lupa) merk bosch super 4.. kodenya FR 7 ..... belakangnya lupa..

panjang drat dan ukuran sama kaya punya FL.. sayang bautnya pake ukuran 21... kira2 ad masalah ga ya.. bingung masalah kodenya itu.. (masalah busi panas/dingin)... ada tabel padanan tipe busi ga ya.. :p yang buat FL...

TAXI




Lupa hari apa waktu itu... berawal dari tugas mengantar surat, berhubung lagi ga bawa mobil (maksudnya lagi ga nyupirin mobilnya siBos) akhirnya ane pilih naik Transjakarta (Busway), kirain lebih cepet, ternyata sama aja kaya kopaja 20 (Lb. Bulus-Pasar Senen).. tau gitu mending naik 20.

singkat cerita, lewatlah sebuah taksi tahun 90an. Taksi yang sempat merajai jalanan ibukota... <-- ceileh....... xixixixixi

ku ambil bulu sebatang.. eh.. maksudnya kamera hp... keadaan lumayan padat. tapi busway ini ...

warnanya biru muda, cukup kinclong, rapi... dia melaju dari depan monas, sudirman, tamrin... dan sayangnya saya harus pindah koridor busway.....

Monday, April 2, 2012

Foto Terbaru kowalski





Kabel Spedo

Kabel Spedo Bajaj Pulsar harganya cuma 28 ribu. Tapiiiiiiiiiiii................. wujudnya kayak hantu.. antara ada dan tiada. wkwkwkwkkwwk...

males nelponin bengkel Bajaj, saya ambil keputusan untuk perbaiki sendiri.
Berbekal informasi bahwa sensor spedometer pulsar 180 UG3 (kabelnya) isinya 3 kabel.
maka ane bongkar kabelnya untuk pengecekan dan penyolderan. :p



Untungnya langsung ketahuan putusnya dimana. Putus dua buah kabel.



Akhirnya dilakukan penyambungan dengan cara di solder...




Beruntung proses penyambunganya berjalan lancar, sehingga Penunjuk Kecepatan dan jarak yang telah ditempuh kembali normal...

lumayan irit 28ribu... :p

Berbagi

Lama tak beroperasi, Supply daya Kowalski tak mampu memutar poros dinamo starter. Saya pikir karena lama ga dipanasin. Padahal sebelumnya walau seminggu ga dipanasin, starter pertama langsung GRENG!!!!! :p

Setelah di cek, ternyata air Accu, sudah lewat dari batas minimal. Bayangan yang terlihat dari luar di batas ketinggian air Accu yang selama ini terlihat,ternyata bukan. wkwkwkwkwkkwwk.. salah liat deh.....

Akhirnya beli Air Accu, kemudian diisikan ke Accu....
tinggal bingung deh, gimana cara starternya,.....

Untungnya Miamia, dengan Accu baru 9A nya, mau berbagi supply daya dengan saudaranya,. wkwkwkwk...

Dengan bermodal kabel listrik rumahan NYM 2,5x2.... dialirkan listrik dari Miamia ke Kowalski untuk memutar dinamo starter kowalski....


Ternyata cukup mudah... tak perlu sampai ngotot, mesin kowalski sudah menyala....
:p

Wednesday, February 29, 2012

Aki Baru untuk Miamia

Menginjak tahun ke 4, Miamia (bajaj pulsar dts-i 180 UG3) mulai menunjukkan tanda-tanda tidak dapat menyimpan arus listrik. Aki tersangka utamanya. Beruntunglah generasi UG3 masih dibekali engkol (kick starter). jadi saat aki mati/soak, saya masih bisa berteriak... "ladies and gentlemen... kick your engineeeeeeehhhhhhh!!!!" wkwkwkwkwkwkwk....

1 bulanan miamia menggunakan starter tendangan maut. saya pikir masalahnya hannya saat starter. Namun, ternyata miamia pun jadi bisu, lantaran dua buah klakson disc stereonya tak mampu menyalak. spedometer digitalpun ikut eror (ternyata karena sebab lain). Tak tahan dengan keadaan ini, saya pun membeli aki. beruntung ada trit aki alternatif di PRIDES, maka ane pilih GS Astra 12n9 4b sebagai alternatif aki pengganti aki standarnya.

untuk menangani arus kagetan (sepasang hella FF75 @ 55Watt ), maka kapasitor bank rangkaian saya sendiri dipasang paralel dengan aki tersebut. 6 buah Kapasitor 6.400 uF dirangkai paralel.

semoga aki ini bisa bertahan lebih dari 3 tahun (walaupun beberapa sumber bilang aki itu paling bisa tahan 2 tahunan. :p, buktinya aki pulsar masih pada waras aja 3 tahunan. :p)

Monday, February 20, 2012

Monday, February 13, 2012

Service Radiator

Berawal dari adanya kebocoran pada lubang tutup radiator, maka ane berniat untuk servis radiator. Sebelumnya radiator ditambal dengan dempul, yang katanya tahan panas dan tahan hingga tekanan xxx bar. (lupa berapa pastinya).

Pagi-pagi keliling slipi, pejompongan, benhil, palmerah dan kemanggisan. tak satupun bengkel radiator yang saya temukan. Saya, Istri dan Ayra berkeliling mencari bengkel radiator. Karena sudah lama mencari dan gak ketemu-ketemu, maka kami memutuskan pulang ke rumah.

Tak disangka, setelah putaran balik Jatibaru, ada satu tukang servis radiator. Bengkelnya kecil, bahkan lebih kecil dari warung kopi. wkwkkwkwk. setelah terjadi tawar menawar, akhirnya deal harga 100rb untuk biaya total servis radiator dan dan tambal bagian yg bocor. Saya tanya berapa lama pengerjaanya. ternyata sampai 2 jam. akhirnya saya antar istri dan Ayra pulang ke rumah dulu. Setelah itu baru saya kembali lagi ke bengkel.

radiator di lepas dari mobil. saya pikir hanya akan dibersihin bagian luarnya saja. ternyata radiator di buka, dan dibersihkna bagian dalamnya.
(proses pembukaan radiator, bagian atas radiator di buka)
Proses pembukaanya menggunakan alat pemanas seperti las. fungsinya untuk mencairkan timah perekat radiator. Ternyata prosesnya cukup lama. Sampe bosan saya nunggunya. :p

setelah dibuka, radiator dibersihkan. proses pembersihanya menggunakan besi plat tipis, besarnya seukuran gergaji besi. Cukup banyak kotoran yang menyumbat saluran radiator. airnya sampe keruh seperti air kali yang tercemar. :p
Warnanya coklat, seperti banyak lumpur tanah yang menyumbat.
Selesai dibersihkan, radiator dipasang kembali. Perekatanya menggunakan timah. Hampir sama dengan mengelas. hanya saja ini menggunakan timah.

Setelah itu, radiator diisi air, dan lubang-lubangnya ditutup dengan karet ban, kecuali lubang tutup radiator. Kemudian radiator diberi tekanan (caranya ditiup dari tutup radiator). Kemudian dicari kebocoran yang ada. Ternyata masih ada kebocoran di bagian bawah. Akhirnya dilakukan penambalan ulang, setelah itu di tes kembali sampai akhirnya tidak ada kebocoran.

Selesai semua, radiator kemballi di pasang ke mobil. Keesokan harinya saya tes mobil di tol jagorawi. kecepatan diatas 100 km/jam suhu mesin tetap 1/4. biasanya untuk kecepatan diatas 100km.jam dalam jangka waktu yang lama suhu mesin akan naik jadi 1/2 kurang dikit. :p

oiya... saat buang air radiator. Tukang servisnya bilang, mending jangan pakai coolant, karena mobil tua biasanya malah radiatornya yang kemakan coolant. jadinya malah bocor... Entahlah benar atau tidak. Tapi beberapa teman saya juga menyarankan tidak perlu pakai coolant. :p

Tambahan Informasi:
Berdasarkan pengalaman, lebih baik cari tukang radiator yang cara tes kebocoranya dengan cara radiator diberi tekanan udara sampai bbarap bar dan dimasukan ke dalam air. jika tidak ada kebocoran, Insya Allah radiator akan awet. Karena proses penambalan yg sempurna dan tahan sampai tekanan tertentu.

Tuesday, January 3, 2012

140 Km/Jam

Pulang ke Tegal
beberapa km sebelum gerbang tol cikampek, ada suzuki APV yang baru berakselerasi.
iseng... saya buntutin. tentu dengan ford laser, 3 dewasa, 1 bayi.

istri saya bilang "salip aja yang!". saya jawab "pengenya sih nyalip, tapi tarikan kita kalah, cuma bisa mbuntutin"
wkwkwk.. maklumlah, beda jaman, beda teknologi, beda usia. lama mbuntut kok rasanya kaya lari terbirit birit.
"WOW.. 140 km/jam!!!!" ayo di foto!!!!
istri saya nyari2 kamera tapi keselip di tas. akhirnya saya suruh pake kamera hp aja... lama nyari, APV depan sedikit melambat. jadilah....

lain cerita saat di tol jagorawi. libur tahun baru berharap jalan kosong. tapi ternyata masih sedikit padat. karna saya susah pindah-pindah jalur, maka mending saya ngikut mobil lain yang lebih lihai. xixixi.
dipilihlah 2 taksi bluebird. 1 sebagai RC, satu sebagai sweeper. saya di tengah tengah.
saya pikir taksi itu ada limiternya. makanya saya PD aja ngikutin mereka. toh paling banter 120 km/jam (pikir saya). makin lama makin sepi. sweeper menyalip saya. jadi 2 taksi sekarang di depan saya. perasaan saya kok mobil saya agak goyang ya... setelah lihat spedometer... alamak!!!! 145 km/jam. hos...hos...hos... dug..dug..dug.. langsung deh pucet...
saya pelankan mobil dan jalan 120 km/jam saja...

mobil uzur kok nguber2 mobil ABG.... :p

Arsip Electronic Music

2007an beberapa karya tercecer, sisa dikit... coba dikumpulin Ga bisa main alat musik kok mau bikin lagu, ya ga mungkin.... dari per...